Free CursorsMyspace LayoutsMyspace Comments
Autumn Falling Leaves -->

Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 November 2011

My Journey

10 Oktober 2011

Aku hanya bisa menghela nafas. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Kalau dipikir- pikir untuk kedepannya prosentasi penolakan yang aku peroleh lebih besar daripada penerimaan. Sepertinya aku semakin jauh dari dia.

Oke, aku tahu kalau dia sibuk banyak tugas. Oke aku mengerti dia sekarang semester 5. Oke aku sangat tahu kalau dia ingin cepat lulus, begitu juga harapanku kepadanya. Tapi apakah di sela- sela kegiatannya yang padat, yang butuh konsentrasi dan fokus itu gak ada waktu untukkku? Untukku sebagai pacarnya kalau dia masih menganggapku pacar. Aku gak minta banyak, aku cuma ingin dia sms aku di waktu luangnya. Sedikit saja buatku gak banyak. Cuma untuk menyempatkan diri mengetik sms untukku dan bertanya kabar atau aku sedang apa. Cuma itu. Aku gak menuntut dia untuk menemaniku sepanjang waktu. Aku tahu kami long distanse. Komunikasi itu penting. Meskipun cuma sekali dalam sehari.

Waktu aku ke semarang ketemu sama dia kemarin, dia sih baik- baik saja. Seperti yang dulu, Yudhaku yang dulu. Tapi setelah aku balik lagi ke Jakarta kok dia gak mau sms aku dulu. Kalau aku sms jarang di bales. Kalau bales sms cuma sekali dua kali. Seperlunya saja. Berbeda sekali waktu sebelum berantem kemarin. Aku merasa sekarang dia semakin jauh dari aku. Bukan dalam makna yang sebenarnya. Hati kami sepertinya semakin jauh dan jauh. Aku berusaha selalu mendekat, tetapi dia tidak mengacuhkanku. Aku hanya ingin hubungan kami kembali seperti dulu lagi. Kami tetap sms seperti biasa, dia tetap sms aku dan menjawab sms ku meskipun gak intens seperti sebelum- sebelumnya.

Aku gak tahu, apa dia menjauhiku atau bagaimana. Dia tidak mau jujur kepadaku. Sedangkan teman- temanku bilang kalau sikap seseorang sudah berubah menjadi cuek kemungkinan ada orang ketiga. Sedangkan dulu aku pernah bertanya kepadanya, orang ketiga itu gak ada. Begitulah dia menjawab. Aku gak tahu dia berbicara jujur atau gak. Aku ingin sekali mempercayainya. Tapi, perubahan yang terjadi ini sangat mengganggu pikiranku. Aku jadi berfikir yang tidak- tidak. Atau apakah dia sedang merasa jenuh denganku? Oh Tuhan jangan sampai itu terjadi.

Aku ingin memperjuangkannya, memperjuangkan hubungan ini sampai aku benar- benar sudah tidak sanggup lagi. Aku gak tahu itu sampai kapan. Rasanya aku ingin menyerah. Melepaskan dia. Biar dia tidak merasa terusik lagi dengan keberadaanku. Biarkan dia melanjutkan hidupnya. Tapi aku gak bisa, gak bisa kalau aku tanpa dia. Aku masih saja terlalu sayang kepadanya. Walau rasanya hati ini sudah gak kuat lagi. Tapi aku selalu berusaha untuk berdiri dan selalu akan berusaha untuk berdiri. Aku gak mau menyerah. Karena aku yakin cintaku kepadanya gak akan mudah menyerah. Karena aku yakin aku bisa memperbaiki semuanya.

Tapi jika mengingat penolakan yang akan aku terima prosentasinya lebih besar daripada penerimaan yang akan aku dapat, sepertinya aku ingin menyerah saja. Aku tidak bisa membayangkan suatu saat nanti kalau aku memang benar- benar ditolak olehnya dan keluarganya, apa yang akan aku lakukan. Sungguh aku gak bisa membayangkan pahitnya penolakan itu. Mungkin aku akan lebih memilih untuk berada di sisi Tuhan.

Ya Tuhan, kenapa Kau ciptakan aku dengan perasaan yang begitu dalam kepada seseorang. Alangkah baiknya kalau Kau ciptakan aku tanpa rasa cinta kasih sayang sedemikian besar Tuhan. Mungkin aku akan tetap bertahan hidup di dunia ini. Mungkin aku akan lebih tegar. Ya Tuhan aku dibutakan oleh cinta, aku dilemahkan oleh cinta, dan aku tersiksa oleh cinta.

Tuhan, kalau Yudha memang untukku memang jodohku aku mohon Tuhan, tolong selamatkanlah hubungan kami. Aku mempunyai niat baik Tuhan untuk serius dengannya. Aku ingin dia menjadi ayah dari anak- anakku kelak, menjadi imam dalam keluargaku dan hatiku. Itu harapanku Tuhan. Aku sudah tidak mau berganti dengan yang lain lagi. Aku jatuhkan pilihanku kepadanya. Akan aku lakukan segalanya Tuhan untuk dia.

Dan kalau dia bukan jodohku Tuhan, hanya satu yang aku minta izinkanlah aku berada di sisiMu. Aku sunggug tidak sanggup Tuhan.

Aku tidak tahu aku berlebihan atau tidak. Hanya itu yang aku rasakan. Aku sudah tidak bisa menjaga mahkotaku yang Engkau percayakan kepadaku untuk kujaga. Aku mengingkari janjiku kepada ibuku tersayang Tuhan untuk menjaga mahkotaku. Hanya Yudha yang kuharapkan satu- satunya Tuhan untuk menebus rasa bersalahku itu kepadaMu ataupun kepada Ibuku. Karena itulah aku sudah tidak ingin menggantikan Yudha dengan yang lain. Karena Yudha yang sudah mendapatkan mahkotaku dan apabila dia nanti tidak bersamaku Tuhan, untuk penebusan atas segala dosa - dosaku kepadaMu atau kepada Ibu ku ijinkanlah aku untuk berada di sisi-Mu. Untuk menebus segala dosa- dosaku.

Aku gak bisa cerita hal ini ke orang lain dan aku juga tidak bisa memendam semua di hatiku. Disinilah aku bisa mencurahkan segala isi di hatiku dengan sejujur-jujurnya dan segamblang-gamblangnya. Share tanpa batasan. Aku sedang bersusah hati, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Beberapa teman bilang, ambil positifnya dan langkahkan kakimu lagi kedepan. Tetapi hatiku bilang, segeralah berada di sisi Tuhanmu. Hanya ada dua pilihan. Only 2 choice, nothing else. Dan dalam kenyataannya aku gak bisa melangkahkan kakiku kedepan tanpa Yudha, mungkin jika aku tanpa dia, aku akan memilih opsi yang kedua 'berada di sisi Tuhanku'.

Tuhan, cintaku cinta sejati. Kau ciptakan aku dengan kelebihan mencintai orang dengan tulus dan apa adanya. Aku tidak akan menyalahkan anugerah yang Kau berikan kepadaku meskipun itu menyakitkanku. Aku hanya tidak sanggup melihat dia tidak mencintaiku lagi.

Pelan - pelan aku akan melepaskan cintanya dan menuju ke sisi Mu Tuhan. :")