Free CursorsMyspace LayoutsMyspace Comments
Autumn Falling Leaves -->

Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 November 2011

My Journey

10 Oktober 2011

Aku hanya bisa menghela nafas. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Kalau dipikir- pikir untuk kedepannya prosentasi penolakan yang aku peroleh lebih besar daripada penerimaan. Sepertinya aku semakin jauh dari dia.

Oke, aku tahu kalau dia sibuk banyak tugas. Oke aku mengerti dia sekarang semester 5. Oke aku sangat tahu kalau dia ingin cepat lulus, begitu juga harapanku kepadanya. Tapi apakah di sela- sela kegiatannya yang padat, yang butuh konsentrasi dan fokus itu gak ada waktu untukkku? Untukku sebagai pacarnya kalau dia masih menganggapku pacar. Aku gak minta banyak, aku cuma ingin dia sms aku di waktu luangnya. Sedikit saja buatku gak banyak. Cuma untuk menyempatkan diri mengetik sms untukku dan bertanya kabar atau aku sedang apa. Cuma itu. Aku gak menuntut dia untuk menemaniku sepanjang waktu. Aku tahu kami long distanse. Komunikasi itu penting. Meskipun cuma sekali dalam sehari.

Waktu aku ke semarang ketemu sama dia kemarin, dia sih baik- baik saja. Seperti yang dulu, Yudhaku yang dulu. Tapi setelah aku balik lagi ke Jakarta kok dia gak mau sms aku dulu. Kalau aku sms jarang di bales. Kalau bales sms cuma sekali dua kali. Seperlunya saja. Berbeda sekali waktu sebelum berantem kemarin. Aku merasa sekarang dia semakin jauh dari aku. Bukan dalam makna yang sebenarnya. Hati kami sepertinya semakin jauh dan jauh. Aku berusaha selalu mendekat, tetapi dia tidak mengacuhkanku. Aku hanya ingin hubungan kami kembali seperti dulu lagi. Kami tetap sms seperti biasa, dia tetap sms aku dan menjawab sms ku meskipun gak intens seperti sebelum- sebelumnya.

Aku gak tahu, apa dia menjauhiku atau bagaimana. Dia tidak mau jujur kepadaku. Sedangkan teman- temanku bilang kalau sikap seseorang sudah berubah menjadi cuek kemungkinan ada orang ketiga. Sedangkan dulu aku pernah bertanya kepadanya, orang ketiga itu gak ada. Begitulah dia menjawab. Aku gak tahu dia berbicara jujur atau gak. Aku ingin sekali mempercayainya. Tapi, perubahan yang terjadi ini sangat mengganggu pikiranku. Aku jadi berfikir yang tidak- tidak. Atau apakah dia sedang merasa jenuh denganku? Oh Tuhan jangan sampai itu terjadi.

Aku ingin memperjuangkannya, memperjuangkan hubungan ini sampai aku benar- benar sudah tidak sanggup lagi. Aku gak tahu itu sampai kapan. Rasanya aku ingin menyerah. Melepaskan dia. Biar dia tidak merasa terusik lagi dengan keberadaanku. Biarkan dia melanjutkan hidupnya. Tapi aku gak bisa, gak bisa kalau aku tanpa dia. Aku masih saja terlalu sayang kepadanya. Walau rasanya hati ini sudah gak kuat lagi. Tapi aku selalu berusaha untuk berdiri dan selalu akan berusaha untuk berdiri. Aku gak mau menyerah. Karena aku yakin cintaku kepadanya gak akan mudah menyerah. Karena aku yakin aku bisa memperbaiki semuanya.

Tapi jika mengingat penolakan yang akan aku terima prosentasinya lebih besar daripada penerimaan yang akan aku dapat, sepertinya aku ingin menyerah saja. Aku tidak bisa membayangkan suatu saat nanti kalau aku memang benar- benar ditolak olehnya dan keluarganya, apa yang akan aku lakukan. Sungguh aku gak bisa membayangkan pahitnya penolakan itu. Mungkin aku akan lebih memilih untuk berada di sisi Tuhan.

Ya Tuhan, kenapa Kau ciptakan aku dengan perasaan yang begitu dalam kepada seseorang. Alangkah baiknya kalau Kau ciptakan aku tanpa rasa cinta kasih sayang sedemikian besar Tuhan. Mungkin aku akan tetap bertahan hidup di dunia ini. Mungkin aku akan lebih tegar. Ya Tuhan aku dibutakan oleh cinta, aku dilemahkan oleh cinta, dan aku tersiksa oleh cinta.

Tuhan, kalau Yudha memang untukku memang jodohku aku mohon Tuhan, tolong selamatkanlah hubungan kami. Aku mempunyai niat baik Tuhan untuk serius dengannya. Aku ingin dia menjadi ayah dari anak- anakku kelak, menjadi imam dalam keluargaku dan hatiku. Itu harapanku Tuhan. Aku sudah tidak mau berganti dengan yang lain lagi. Aku jatuhkan pilihanku kepadanya. Akan aku lakukan segalanya Tuhan untuk dia.

Dan kalau dia bukan jodohku Tuhan, hanya satu yang aku minta izinkanlah aku berada di sisiMu. Aku sunggug tidak sanggup Tuhan.

Aku tidak tahu aku berlebihan atau tidak. Hanya itu yang aku rasakan. Aku sudah tidak bisa menjaga mahkotaku yang Engkau percayakan kepadaku untuk kujaga. Aku mengingkari janjiku kepada ibuku tersayang Tuhan untuk menjaga mahkotaku. Hanya Yudha yang kuharapkan satu- satunya Tuhan untuk menebus rasa bersalahku itu kepadaMu ataupun kepada Ibuku. Karena itulah aku sudah tidak ingin menggantikan Yudha dengan yang lain. Karena Yudha yang sudah mendapatkan mahkotaku dan apabila dia nanti tidak bersamaku Tuhan, untuk penebusan atas segala dosa - dosaku kepadaMu atau kepada Ibu ku ijinkanlah aku untuk berada di sisi-Mu. Untuk menebus segala dosa- dosaku.

Aku gak bisa cerita hal ini ke orang lain dan aku juga tidak bisa memendam semua di hatiku. Disinilah aku bisa mencurahkan segala isi di hatiku dengan sejujur-jujurnya dan segamblang-gamblangnya. Share tanpa batasan. Aku sedang bersusah hati, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Beberapa teman bilang, ambil positifnya dan langkahkan kakimu lagi kedepan. Tetapi hatiku bilang, segeralah berada di sisi Tuhanmu. Hanya ada dua pilihan. Only 2 choice, nothing else. Dan dalam kenyataannya aku gak bisa melangkahkan kakiku kedepan tanpa Yudha, mungkin jika aku tanpa dia, aku akan memilih opsi yang kedua 'berada di sisi Tuhanku'.

Tuhan, cintaku cinta sejati. Kau ciptakan aku dengan kelebihan mencintai orang dengan tulus dan apa adanya. Aku tidak akan menyalahkan anugerah yang Kau berikan kepadaku meskipun itu menyakitkanku. Aku hanya tidak sanggup melihat dia tidak mencintaiku lagi.

Pelan - pelan aku akan melepaskan cintanya dan menuju ke sisi Mu Tuhan. :")



Minggu, 23 Oktober 2011

Kumohon, Jangan tinggalkan Aku!!

Aku tiba- tiba terbangun. Seperti dibangunkan oleh sesuatu. Kira-kira pukul setengah 4 pagi.  Aku bukan tipe orang yang terbiasa bangun sepagi buta itu. Tetapi aku bangun pada jam itu dan langsung teringat dengan telepon genggamku yang ada entah dimana. Seingatku sebelum aku tidur ada di sisi kepalaku dan waktu aku bangun sudah ada di kakiku.
Aku berharap mendapatkan sms dari pacarku “Yudha”. Kemarin malam kami bertengkar hebat. Itu sudah biasa. Aku yang berteriak-teriak saat marah itu juga biasa. Tapi saat dia berkata kasar dan menggebrak meja atau apalah itu yang tidak biasa. Aku tahu itu tidak biasa karena dia bukan tipe laki- laki yang suka marah besar. Mungkin dia sudah kehabisan kesabarannya denganku.
Seperti pertengkaran sebelum-sebelumnya, aku selalu mengucapkan kata “pisah”. Meskipun aku sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya aku mengerti dan aku harapkan dibalik kata “pisah”. Aku juga belum tentu dapat menerimanya seandainya Yudha juga mengucapkan kata “pisah” juga alias menyetujui permintaanku itu.
Seperti yang sudah aku katakana, aku sudah terbiasa mengucapkan kata “pisah”. Bukan benar-benar pisah, tetapi hanya untuk menggertak dia saja. Dibalik kata “pisah” itu aku sangat mencintainya melebihi yang orang tahu ataupun dirinya tahu. Tetapi selalu saja yang dia katakana dia tidak ingin berpisah denganku. Tidak akan pernah melepaskanku. Kata- kata dia itulah yang selalu membuatku senang dan luluh akan segala emosi-emosiku. Aku tahu dia mencintaiku sama seperti aku mencintainya. Mencintai apa adanya dirinya. Aku sangat menyukai semua yang ada padanya. Tetapi kadang kala emosi-emosi yang meluap-luap tidak bisa teredamkan dengan kata-kata manis seperti itu. Mungkin aku sedang kalap seperti pada sabtu malam itu.
Kami bertengkar. Sampai akhirnya aku mengucapkan kata pisah kepadanya. Dan besoknya aku memang tidak meneleponnya. Karena aku membutuhkan sesuatu yang dingin di kepalaku untuk berfikir sejernih mungkin yang bisa aku lakukan. Dan hari itu juga aku berusaha tidur lebih awal. Untuk mengistirahatkan otakku dan mere-fresh segala system yang ada di dalamnya. Dengan harapan aku mendapatkan pemikiran- pemikiran yang bijak. Tetapi saat aku terjaga pada pagi harinya pukul setengah 4 pagi buta, aku mendapatkan sms di HP ku. Dari dia Yudha. Sms yang aku kira aku tidak akan pernah mendapatkan kata-kata itu dari dia. Yang aku kira dia tidak akan pernah mengucapkan kata “mengerikan” itu kepadaku. Aku tahu cepat atau lambat ini semua akan terjadi. Tetapi sungguh, aku tidak menginginkannya.
Aku membuka sms dia. Dan aku baca sms itu dengan tangan bergetar hati yang hancur.
“Cwry yen wingi bengi q kyk ngunu..Bkn ne q gk peduli atw sayang. .sbnr e q gk pgn dirimu trz2 jd trkorban akan smw ni..Q reti q salah. .Q reti q kelewatan..Q minta maaf. .Jujur ae q sbnr e ya beban yen kyk ngunu trz. .Tp kudu piye meneh emang hrz trjdi kita pisah. .Sbnr e dek mlm tlpn mu d’dgrke bpk+ibu. .Maaf ya. .Ugk ksengajaan. .Q Cuma minta maaf. .Q harap awal kita kenal baek trz slnjt e ya baek. .”
Aku shock banget. Aku hanya bisa nangis. Selama hampir dua tahun kami berhubungan dia tidak pernah mengucapkan kata “pisah” kepadaku. Dan sekali dia mengucapkan kata itu sungguh membuatku seperti tersayat-sayat. Aku hanya bisa menangis dan bilang “aku gak mau kehilangan kamu pah, aku sayang sama kamu pah. Kita bisa membicarakannya lagi. Mengulangi semuanya dari awal. Aku gak mau kamu ninggalin aku. Tuhan, jangan pisahkan kami” Hanya kata- kata itu yang selalu aku ulangi. Kembali dan kembali. Kumohon jangan tinggalkan aku. Jangan pergi dari hidupku. Mungkin aku terlalu kasar kepadamu tetapi semua masih bisa diperbaiki.
Setengah jam kemudian aku membalas sms. Aku tidak mampu berkata-kata banyak hanya dalam sms.
“Q gk ngrti hrs umg upu? Mengko nug ue tangi,tlung blz cmz q. Q pgen tilpun.”
Hanya kata-kata itu yang sanggup aku tulis. Detik selanjutnya aku selalu menangis dan menangis. Menyadari kalau sekarang dia bukan kekasihku lagi. Itu kenyataam yang sangat pahit. Aku tidak bisa menerimanya. Adzan subuh berkumandang dan aku ingin mengadu kepada Tuhanku.
Aku ambil air wudhu. Aku sholat subuh, bersimpuh dihadapannya. Mengumandangkan ayat – ayat suci Allah. Mengharapkan aku mendapatkan kedamaian  dengan itu. Dan aku memang melakukan yang benar. Aku mendapatkan kedamaian dengan itu. Dan aku mulai timbul sedikit harapan bahwa aku akan memperbaiki ini semua. Mmebicarakan dengannya dan mulai melakukan tawar-menawar. Aku janji aku akan mengubah sifatku, seberapa sulit itu. Aku akan berusaha. Dan aku tidak akan terlalu banyak menuntutnya yang macam- macam.
Aku masih menunggu sms dari dia. Berharap aku akan berbicara dengan dia tentang kami berdua, tentang hubungan kami, tentang cinta kami, dan tentang bagaimana mempertahankan semua ini. Aku berharap dia akan menerimaku kembali. Tetapi apabila dia tidak mau menerimaku kembali, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tidak tahu apa aku sudah siap dengan ini semua. Aku tidak tahu. Sungguh aku tidak tahu.
Hanya satu yang aku harapkan, “dia kembali padaku” dan aku akan melakukan apapun yang menjadi keinginannya.  Karena aku mencintainya lebih dari orang lain tahu.
(Aku akan melanjutkannya setelah ia membalas smsku dan aku meneleponnya. Kuharap akhirnya indah…dan sesuai harapanku. Aminnn!!!)

Maaf, telat yah. :) Setelah aku menulis di blog ini, malam harinya aku menelepon Yudha. Aku sudah cerita kepada orang- orang yang menurutku tepat untuk aku ceritai dan aku mintai solusi. Tetapi semuanya tidak memberikan solusi kepada ku hanya sebatas spekulasi- spekulasi dan pendapat- pendapat. Jujur, bukan itu yang aku cari. Yang aku cari adalah solusi. Malam itu, aku sudah hampir menyerah dengan segala usaha- usahaku kepadanya. Didalam otakku 'ini adalah kali terakhirku membujuknya untuk kembali kepadaku. Tetapi kalau dia tetap bersikukuh dengan pendiriannya, mau apalagi aku sudah menyerah'. Ok, itu pikiranku. Aku ingin sekali terus bertahan, tapi sepertinya keadaan bertahanku ini akan semakin menyakiti dan membuatku lemah. 
Dan malam itu saat aku menelepon dia, aku berbicara apa adanya. Sangat apa adanya apa yang aku rasakan. Dan tidak ada unsur pembujukan yang berlebihan seperti hari- hari sebelumnya. Tetapi ternyata, dia malah menerimaku lagi. Oke sebelum ini dia sudah menerimaku. Tetapi sikapnya masih sangat dingin kepadaku. Tetapi malam itu, dia sudah menunjukkan perhatiannya lagi kepadaku. Dia menyuruhku makan, karena sudah berhari- hari (hampir seminggu aku tidak makan apapun. Hanya air putih yang aku minum. Sebenarnya aku juga gak mau sampai aku tidak makan apapun, bagaimana dengan lambungku? Lambung yang mempunyai gerakan untuk meremas- remas makanan tetapi dikarenakan tidak ada makanan di dalam lambungku, pasti yang diremas lambungku adalah dinding lambung. Dan apabila terjadi seperti itu bisa xan bayangkan lambungku bocor dan Allahua'lam. Hanya Allah yang tahu. Aku juga sudah menyerahkan hidupku sepenuhnya seandainya terjadi kebocoran dalam lambungku. Paling tidak orang tidak mengecap aku mati konyol karena putus cinta seperti gantung diri ataupun nenggak racun. Tapi aku mati karena terjadi masalah pada lambungku yang notabene nya aku memang sudah punya sakit maag. Orang tidak akan berfikir karena aku putus cinta, walaupun sebenarnya motifnya sama seperti yang gantung diri atau minum racun.
Gila, pikiranku sudah sejauh itu. Aku memang terlalu mencintainya. Dia hampir setara dengan kedua orangtuaku posisinya. Amazing kan? Dia pernah bertanya kepadaku, "apa sih yang buat kamu mencintaiku seperti itu dan tidak mau melepaskanku padahal aku gak ada apa- apanya?". Aku gak tahu, dia bertanya seperti itu sadar atau gak. Seharusnya kalau dia bisa ngomong dia "tidak apa-apanya" seharusnya dia bisa berfikir. 'Ada seorang cewek yang mencintaiku dalam kondisi yang seperti ini, disaat aku belum memiliki apapun yang bisa aku banggakan. Berarti dia mencintaiku apa adanya diriku, bukan karena ada sesuatu dalam diriku'. Seharusnya dia bisa berfikir seperti itu. 
Oke, untuk sikapku yang egois, gampang meledak, selalu menyalahkan dia. Oke, untuk yang itu aku sadar aku salah, aku minta maaf. Aku bisa memperbaiki itu semua. Aku akan semaksimal mungkin memperbaiki sikapkku itu agar dia nyaman saat bersamaku.
Saat aku bilang kalau aku mau pulang ke pati (awalnya sebelum bertengkar aku memang sudah ada rencana mau ke semarang tetapi saat kami bertengkar dia tidak mau menerimaku di semarang, jadi aku putuskan untuk pulang ke pati saja.itung- itung me-refresh pikiran dengan bertemu keluarga dan teman- teman), dia tiba- tiba bilang gak usah pulang ke pati, di semarang saja. Nanti dia jemput di stasiun Tawang. Sumpah, aku seneng banget dia bilang seperti itu. Aku merasa aku telah mendapatkan kembali 'Yudhaku' yang dulu. Walau tidak seutuhnya. Aku benar- benar gak bisa sembunyikan perasaan bahagia ku itu.
Dan seminggu kemudian, tepat di hari kamis tanggal 03 November 2011, pukul 19.20 aku menuju Semarang dengan menggunakan kereta Senja Utama Semarang. Dan pukul 03.23 aku sampai di stasiun Tawang Semarang. Dia menjemputku. Awalnya kami canggung, gak tahu aku atau dia yang sebenarnya canggung. Selama perjalanan dari stasiun Tawang ke Tembalang kami hanya bisa diam saja. Aku mencoba untuk bersikap seperti biasa sebelum kami bertengkar. Saat dia memboncengku, aku berpegangan pada perutnya. Aku coba untuk bersikap biasa- biasa saja seperti dulu.
Hampir pukul 04.00 pagi kami sampai di kontrakan dia di daerah Tembalang Semarang. Setelah kami ganti baju dan bersiap- siap untuk tidur, disitulah dia mulai mau menyentuhku lagi. Sebenarnya aku gak berharap banyak kalau dia mau menyentuhku, memelukku, menciumku seperti dulu sebelum kami bertengkar. Tetapi ternyata, pelan- pelan dia meraih tanganku, menyeretku ke dalam pelukannya dan dia mengecup bibirku. Terima kasih Tuhan, Kau telah benar- benar mengembalikan 'Yudhaku' seperti dulu. Dari situ kami mulai bersikap dan mengobrol biasa. Dan waktu 3 hari pun berlalu dengan cepat.
Sangat menyenangkan bersama dengan Yudha, pacarku,kekasihku,orang yang aku harapkan akan menjadi suamiku kelak. ^_^ amiiiinnnn!!! Sampai rasanya aku tidak ingin berpisah dengannya. Tidak untuk waktu yang lama. Tapi yah, itu harus terjadi. Aku harus kembali ke Jakarta. Melakukan segala rutinitasku dan dia juga melakukan segala rutinitasnya,  Kami kembali ke rule kami masing- masing. Tetapi yang paling terpenting hati kami sudah berjalan bersama lagi, satu irama, sejalan dengan nafas kami. 
Aku akan selalu sabar menunggu sampai kami nanti bisa bersama- sama. Satu atap, satu ranjang dan satu kebahagiaan. Aku benar- benar merasa yakin akan perasaanku kepadanya. Tuhan, aku mohon kelak satukan kami dalam satu ikatan yang tidak terpisahkan sampai hayat dikandung badan.
Aku sangat sangat mencintainya Tuhan. Berjuta- juta harapanku aku sandarkan dibahunya. Aku akan bertahan Tuhan, bertahan untuknya. Aku akan menjadi separuh dari hatinya. Tidak akan aku biarkan hatinya berlubang dan memberi kesempatan orang lain untuk mengisinya. Yudha untukku, milikku, hanya milikku selamanya. 
Aku mohon Tuhan, restui dan ridhoi hubungan kami. Niat baik kami Tuhan.Semoga kami bisa melewati segala macam halangan dan rintangan di setiap jalan kami. Tuhan, satukanlah cinta kami. Amiiiinnnn!!! (^_^)

Love You Papah .... :-* mmmuaachhhh

Kamis, 20 Oktober 2011

FRIEND or ENEMY ??

Mungkin Tuhan ingin menguji kesabaranku. Lagi dan lagi. Selalu saja aku merasa dihianati orang yang aku anggap dan aku kasih title  "TEMAN". Apa aku haarus gak percaya dengan keberadaan "TEMAN"? Apa aku terlalu fanatik untuk berfikir seperti itu?

Waktu pulang kemarin, aku di sms sama temen kost. Sms itu berbunyi seperti ini :
"Nik, sorry kamar copa udh aku cup dr semalem, aku udh bilang copa, tp semlm blum ngm sm mba erni, maaf yah..kamar copa buat aku;) "

Sms yang ditulis dengan seramah mungkin. Tapi emang kata- kata juga mencerminkan orangnya. Orang yang egois. Dapat dilihat dari kata dia " kamar copa buat aku " . Bisa ditebak kan??

Oke, masalah cup menge -cup kamar ini karena ada temenku yang akan pindah kostan. Aku mau pindah ke kamar itu. Paginya aku udah bilang ke mba erni yang jaga tempatku kost. Mba erni bilang iya. Eyh ternyata sorenya aku dapat sms seperti itu dengan kata- kata yang aku percaya dia berusaha membuat kalimat yang halus tetapi tidak berhasil. Alhasil aku merasa yah kecewa, sebel, pengen marah. Aku pengen marahnya karena kenapa dia begitu egois, Seenaknya saja.

Tapi ya sudahlah gak apa- apa. Sabar ajah daripada ribut. Aku gak mau ribut-ribut lagi. Ngalah lebih baik daripa bikin ulah (ribut.red).

Beberapa bulan yang lalu juga sama. Waktu aku masih sekamar berdua dengan temen kuliah. Lemariku di kostan udah rusak. Lacinya udah gak bisa dugunain lagi. Nah, ada temen kost yang pindah dan aku bermaksud pengen tuker lemariku dengan lemari tersebut.

Sepulang kuliah, aku ngomong sama dia kalau aku mau pakai lemari itu. Temenku itu sebut saja si "Y", dia gak ngomong apa- apa cuma senyum doang dikit diujung bibir. Aku kira ya dia oke- oke aja lah. Gak minat sama tu lemari.

Besoknya dia sms aku, dia bilang :
" dhanik, lemarinta mba ning aku pakek "
Kontan aku langsung naik darah dong. Sebel banget sama nih anak. Semalem waktu ngomong sama dia mau ambil lemari dia diem ajah gak ngomong apa- apa. Giliran besoknya gue gak ada di kostan dia main ambil ajah tuh lemari. Padahal gue udah ngomong. Kalau gue belum ngomong yah sah-sah aje. Pan dia belum tahu. Tapi masalahnya "gue udah ngomong, dia udah tahu, lha kenapa tega sama temen satu kamar?"

Ngerasa terhianati gak sih sama temen sendiri, malahan gue udah nganggep dia "SAHABAT/SAUDARA" gue. Dari situ gue ilfeel sama dia. Tapi gue gak mau ribut, secara dia temen sekamar gue. Lama- lama gue gak betah juga kalau kayak gini. Gue mau pindah kamar lain. Tapi gue pikir-pikir, yang ngajak dia kost di situ gue. Kalau gue pindah ntar disangka gue yang jahat. Nah sekarang dia pindah kamar. Setelah dia pindah kamar dia gak pernah ngomongin gue lagi. Hah, bener- bener gak tahu diuntung gak sih? Emang siapa yang nampung dia? ngasih tempat dan yah sedikit rangsum makan buat dia waktu dia baru pertama kali pindah? GUE, helllooo GUE. GUE orang yang sekarang lu anggep udah gak berguna buat lu.

Sumpah, gue nyesel punya temen kayak gitu. Saat susah gue mau berbagi sama lu. Tapi saat lu udah bisa berdiri di atas kaki lu sendiri, lu lupain gue. Padahal kita masih dalam satu kost, satu atap cuyyy.

Amit- amit dah. Gue udah pernah disakiti temen 2kali. Gue gak mau ngerasain itu lagi untuk yang ketiga kalinya. Gue emang harus antipati dengan yang namanya "TEMEN". Gue udah gak mau jadi korban "TEMEN" lagi. Sosialisasi cuma sekedar sosialisasi dengan orang. Tapi gak lebih. Gak ada yang sampai ke level "TEMEN" ataupun " SAHABAT " . Gue udah gak percaya lagi. Terserah lu semua mau anggep gue fanatik, gak apa-apa. It's Me. Yang mau bergaul sama gue silakan, tapi gak lebih dari itu. untuk jadi temen "NO", sahabat apalagi.

"DEKAT TAK BERTAUT JAUH TAK BERPISAH" kata- kata itu yang akan selalu gue pegang. Dengan orang kalau lagi dekat gak sampai yang deket banget, kalau jauh sama orang masih tetap komunikasi. Intinya dari kata-kata itu "NO ENEMY"

Oleh :


Rabu, 12 Oktober 2011

Fairies - Peri

Omong- omong soal peri aku sangat suka. Imut dan indah. Peri itu antara ada dan tidak ada. Penuh dengan misteri. Menurutku peri itu mungkin ada di suatu tempat di dunia ini tetapi karena segala peraturan dan sihir yang dimiliki di dunia peri menyebabkan keberadaannya tetap menjadi rahasia. Tetapi mungkin juga bahwa peri itu sebenarnya tidak ada, seperti yang kita tahu hanya cerita fiksi, dongeng atau legenda. Tapi aku tahu, hatiku tidak mau menyangkal bahwa aku percaya dengan peri. Ingin aku percaya.

Di dunia ini penuh dengan berbagai keberagaman makhluk hidup yang diciptakan Tuhan. Aku percaya hal yang gaib, magic dan ajaib. Itu semua pasti ada. Hanya saja aku tidak ingin sekalipun mengusik itu semua. Biarlah hanya menjadi kepercayaanku saja. Aku sudah cukup puas dengan percaya bahwa hal- hal yang magic itu ada. Hal- hal yang tidak kasat mata. Hal- hal yang tidak dapat diterima oleh pancaindera kita manusia.

Nah, aku cuma pengen share ajah dengan gambar- gambar peri. Peri yang imut, lucu dan cantik. hhhmmm... :)

Kalau gambar seperti di samping, aku percaya gak ada peri yang seperti itu. Terlalu glamour tidak seperti dalam otakku. Tapi bagus, kreativitas dan imajinasi manusia.









Tapi aku percaya bahwasanya peri itu indah dan cantik. Bahwa mereka senantiasa menyukai dan mengagungkan keindahan.









Selasa, 11 Oktober 2011

Pagi ini, 12 Oktober 2011

Seperti biasa, kalau mau ke kantor naek mikrolet 01 arah Kampung Melayu. Seperti biasa, aku suka duduk di depan dengan sopir. Dan yang tidak biasa pagi ini, saat jidatku terbentur kaca depan mobil. Itu terjadi karena saat di traffic light ada pengendara motor yang nekat menerobos lampu merah. Sangat tidak taat peraturan. Dan mikrolet yang saya naiki hampir menabraknya kalau sopir mikroletnya tidak segera menginjak rem mobil dengan sangat tajam dan panik yang mengakibatkan jidatkuk terbentur kaca mobil.

Oke, spontanitas aku meraba jidatku yang sedikit nyeri. Takut berdarah, benjol ataupun gegar otak (arrggghhh lebayyyy). Yah aku tidak apa- apa. Dan pengendara sepeda motor itupun bablas seketika. Penumpang mikrolet yang lain ada yang terpelanting keluar ke jalanan. Yah, kasihan tapi juga geli. Bagaimana bisa dia sampai terpelanting seperti itu, secara dia di dalam mikrolet. Atau dia duduk di pinggir pintu? I don't know. Saat dia turun, dia bilang ke sopir mikrolet kalau kepalanya cukup pusing. Aku tidak tahan untuk tidak tertawa. Hhhhaa.. Serem tapi geli.


Me

Senin, 19 September 2011

Menjadi Manusia yang Lebih Baik

Tiba - tiba terpikir untuk memakai jilbab. Untuk menutup aurat yang selama ini terbuka. Bukan karena sesuatu hal atau karena mode yang sekarang cukup menjanjikan untuk busana muslim. Tetapi karena Allah.


Tapi aku masih ragu. Aku tidak mau bongkar pasang jilbab. Aku mau berjilbab selamanya seandainya aku memutuskan untuk berjilbab. Bukan karena gaya- gayaan atau mode. Tetapi karena hatiku telah merujuk ke Tuhan. Bukan hanya kepalaku yang ku jilbabi, hatiku pun harus berjilbab. Itu yang masih membuatku ragu. Aku sadar, aku bukan hamba Allah yang baik. Yang sholat masih jarang atau tidak melakukannya sama sekali. Masih iri dengki dengan orang lain. Masih suka berprasangka buruk. Belum melaksanakan perintah Allah yang fardhu apalagi yang sunah. Ya Allah. Apa yang aku harapkan? Menunggu Engkau memberikan hidayah kepadaku? Apa hidayah harus ditunggu bukannya di cari? Ya Allah, ingin sekali aku sujud dihadapanmu tidak hanya 5 waktu. Tetapi waktu- waktu yang Kau sunahkan juga. Ingin rasanya aku menutup aurat ini, tetapi selalu saja aku menyukai pakaian- pakaian yang tidak selayaknya. Tuhan, rasanya aku ingin beribadah melakuakn yang Engkau perintahkan dan menjauhi segala yang Kau larang tapi aku selalu melakukannya.

Hatiku memang tidak mati Tuhan, tapi nyaris saja mati. Hatiku sekarang sedang collapse, sakit stadium akhir dan aku belum bergerak juga untuk menyembuhkannya. Tidak ada usaha- usaha untuk menyembuhkan hatiku. Aku mematikan hati ku sendiri secara tidak langsung. Aku membunuh hatiku. Hati yang seharusnya aku jaga kesehatannya dengan pujian-pujian kepadaMu,dengan ibadah- ibadah fardhu maupun sunah, dengan membaca kalammu Ya Allah.

Aku hanya bisa mohon ampun ya Allah. Agar Engkau mengampuniku, agar Engkau selalu bermurah hati kepadaku untuk memberikan hidayah- hidayahMu. Aku memang kurang bersyukur dengan apa yang aku punya. Aku selalu ingin lebih dan lebih. Ya Allah, padahal masih banyak saudara-saudaraku disana yang lebih kurang mampu daripada aku. Kenapa aku tidak pernah melihat mereka ya Allah, agar aku bisa bersyukur atas segala yang Engkau anugerahkan kepadaku. Keluargaku, orang- orang yang aku cintai dan selalu senantiasa menyayangiku. Selalu menyediakan tempat berteduh untukku dikala aku ingin pulang penuh dengan kasih sayang meskipun didalam keterbatasan. Tempat berteduh untuk raga ku maupun jiwa ku.Selalu menyediakan makanan untukku, untuk ragaku maupun jiwaku.

Aku mempunyai keluarga meskipun tidak lengkap, tapi aku punya tempat dimana aku bisa kembali disaat aku lelah. Tempat dimana aku bisa mencurahkan kasih sayang kepada keluargaku. Aku tidak menginginkan yang lainnya Tuhan. Aku hanya ingini keluargaku bahagia dibawah naunganmu. Aku seharusnya bisa bersyukur dengan apa yang Kau berikan kepadaku. Itu merupakan anugerah Mu yang paling indah Ya Allah.

Semoga Kau menjadikan aku manusia yang lebih baik.










hamba Allah

Tuhan, Apa Rencanamu Untukku?

Dalam kesunyian
Dalam kehampaan
Dalam kesendirian
Dalam Kemiskinan

Dalam Tangis
Dalam Tawa Semu
Dalam Duka
Dalam Nyanyian pedih

Dalam Cinta
Dalam Kasih
Dalam Sayang
Dalam Kerinduan

Aku serahkan diriku pada-MU Tuhan
Atas Rencanamu untukku

oleh :



Minggu, 18 September 2011

5 Langkah yang Mudah Agar Kaki Mulus dan Seksi


Banyak wanita menggunakan celana pendek atau gaun mini yang menampakkan kaki mereka. Tidak ada salahnya sih, asalkan kaki Anda lembut dengan warna kulit yang memesona, tidak berbulu, dan memberikan ilusi seolah-olah jenjang seperti model. Tapi kalau tidak?


Berikut langkah-langkah mudah agar Anda memiliki kaki mulus dan seksi tanpa menghabiskan banyak waktu menurut Cosmopolitan.com:

1. Lembutkan Kulit Anda
Scrub. Untuk kulit lembut, rajinlah menggunakan scrub tubuh untuk menghilangkan sel-sel kulit mati. Carilah yang mengandung minyak untuk mencegah kulit kering dan mengelupas.

Oleskan. Agar kaki Anda berkemilau, Nicole Pozzetti dari TruSkin Clinical Spa di New York mengoleskan scrub di kulit dengan gerakan memutar, dan memberikan perhatian lebih di daerah sekitar lutut dan pergelangan kaki.

Usir benjolan. Untuk menghilangkan benjolan kemerahan di sekitar paha Anda, Jeannette Graf, MD, salah satu professor klinik dermatologi di New York University Medical Center menyarankan untuk menggunakan krim Lac-Hydrin. Asam laktatnya dapat menghilangkan beruntusan dengan cepat.

Kurangi gelambir. Bungkus kaki Anda dengan losion yang berguna mengencangkan kulit. Formulanya mengandung bahan seperti ekstrak kafein dan rumput laut yang secara temporer dapat membuat kulit lebih kencang.

2. Bersiaplah ‘Telanjang’.
Pertajam pisau cukur Anda. Langkah terbaik untuk mencukur, menurut Cindy Barshop, pendiri Completely Bare Spas di New Ork dan Palm Beach, Florida, adalah dengan pisau cukur dengan empat mata pisau. “Bulu akan terpotong dalam sekali cukur sehingga Anda tidak harus mencukur berulang kali.”

Biarkan tetap beruap. Mungkin kebanyakan kita menggunakan pisau cukur saat sambil mandi saat bersiap pergi ke kantor. “Lebih baik mencukur di saat-saat terakhir,” kata Dr. Graf. “Uap akan melembutkan rambut, jadi memudahkan mencukur.” Untuk teknik terbaik, para ahli menganjurkan untuk menahan kulit dan mencukurnya berlawanan arah pertumbuhan rambut. Saat menangani area sensitif, seperti seputar selangkangan, lakukan searah pertumbuhan rambut untuk menghindari rambut tumbuh tidak normal, Dr. Graf menyarankan.

Gunakan produk yang tepat. Krim cukur yang mengandung bahan-bahan pelumas seperti silikon, minyak, dan getah selulosit, akan mengurangi kemerahan dan iritasi karena bahan-bahan ini akan melembutkan rambut dan membuat pisau cukur meluncur di atas kulit Anda, Ni’Kita Wilson (ahli kimia kosmetik di Fairfield, New Jersey) menyarankan. Baca baik-baik bungkus produk sebelum Anda membelinya.

Wax dengan sedikit rintihan. Kalau Anda termasuk orang sabar dan mampu menahan rasa sakit, pertimbangkan untuk melakukan waxing pada kaki Anda. “Waxing berarti Anda mencabut rambut sampai ke akar, sedangkan mencukur hanya menghilangkannya di permukaan, jadi hasilnya akan bertahan lebih lama,” ujar Ann Marie Cilmi, direktur pendidikan dan perkembangan untuk Bliss. (Catatan: melakukan waxing pada bidang yang sekaligus besar merupakan penyiksaan. Cobalah waxing dengan melakukannya per bidang yang lebih kecil-kecil.)

Nikmati saja rambut yang tumbuh tak normal. Walau Anda sudah berusaha keras, mungkin saja rambut tumbuh tidak normal – apalagi jika Anda memiliki rambut kasar dan keriting. Jangan mencabutnya; lakukan pemijatan di daerah sekitarnya dengan kapas yang dicelupkan pada pembersih muka yang mengandung glycolic dan salicylic-acid. “Ini akan membuka kulit lapisan teratas, membuka kantung rambut sehingga rambut bisa tumbuh melaluinya,” kata Dr. Graf.

3. Tambahkan kemilau kulit Anda
Tingkatkan warna dasar. Jika kaki Anda berwarna pucat, berikan perawatan gradual self-tanner. “Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya akan membantu asam amino pada kulit untuk memproduksi pigmen kecoklatan yang natural,” ungkap Dr. Graf. Warna kulit Anda akan lebih gelap dalam lima sampai tujuh hari; setelah itu, oleskan losion setiap hari untuk membuatnya bersinar.

Dapatkan kemilau dengan cepat. Kalau Anda ingin terlihat kecoklatan saat ini juga, cara yang terbaik adalah memoleskan bronzing oil sebelum Anda pergi kelua. Efeknya hanya akan bertahan sampai Anda mandi. Untuk mencoba teknik yang efeknya lebih bertahan lama, gunakan mousse atau towelette dengan dengan proses pencoklatan yang tidak membutuhkan banyak sinar matahari: Keduanya membuat kaki Anda seperti habis pergi ke pantai, berwarna keemasan, dan efeknya bertahan hingga seminggu kemudian. Anda dapat memilih tingkatan warna yang sesuai dengan warna kulit Anda, dan produknya pun lebih mudah digunakan daripada jenis semprotan, yang kadang melapisi seluruh tempat, kata Jim Hammer, ahli kimia kosmetik di Easton, Massachusetts.

Pakai sarung tangan. Sebelum menyapukan towelette atau mousse pada kulit Anda, kenakan sarung tangan yang terbuat dari lateks. “Dengan begitu, tangan Anda tidak akan terkena molekul warna yang ditujukan untuk kaki,” saran Barshop. Pastikan kaki Anda tidak basah atau berminyak karena hal ini akan menghalangi self-tanner meresap sempurna.

Oleskan lebar-lebar. Oleskan produk dari atas pergelangan kaki sampai bawah lutut, dengan arah yang seragam. Berikutnya, fokuslah pada paha Anda, gunakan cermin untuk mempermudah pandangan. Untuk lutut, campur tanner dengan pelembap agar kulit kering di daerah situ tidak menjadi terlalu gelap. “Anda tidak ingin terlihat seperti sedang memakai bantalan lutut,” ujar Barshop memperingatkan. Abaikan daerah yang tidak terkena sinar matahari. “Tumit atau tapak kaki yang kecoklatan berarti kegagalan,” pungkas Susie Hatton of Chocolate Sun, sebuah salon di Santa Monica, California.

Hapus semua noda. Jika hasilnya memiliki noda kejinggaan, jangan panik. “Mandi akan menghilangkannya,” jelas Joanne Gair, juru makeup dan cat tubuh. “Kalau tidak, tambahkan saja secangkir susu di bak mandi,” tambah Hatton. “Asam laktat akan menurunkan tingkatan warnanya.” Menurut Dr. Graf, jika pergelangan kaki Anda bermasalah, hilangkan noda dengan sisi yang halus dari papan amril atau oleskan krim pemutih dan diamkan selama dua atau tiga menit.

4. Dapatkan hasil sempurna
Mengakali lekukan. Tidak ada pengobatan cara sihir untuk selulit, namun para ahli kulit setuju bahwa losion yang mengandung bahan berkafein (seperti kopi, guarana, dan teh) akan memacu sirkulasi dan menekan laju kerutan dalam sementara waktu. Ide lainnya: Gunakan sikat badan kering dan mulai dari pergelangan kaki, gosok ke atas, kata Chantal Sanders, direktur pengembangan spa dan butik untuk Clarins.

Menghilangkan ruam. Jika Anda membenturkan diri Anda ke ujung meja, tempelkan es di daerah yang terbentur untuk menghindari pembengkakan. Kemudian tutupi bekasnya dengan mencampurkan beberapa jenis makeup pencerah dengan pelembap harian Anda, jelas Cilmi.

Tutupi sisanya. Untuk mengaburkan guratan tanda bekas melahirkan, dan urat yang menonjol, Londa Rondinella-Osgood, juru makeup untuk kontestan Miss Universe, menggunakan concealer yang biasa digunakan untuk tubuh.

5. Buat jari kaki Anda lebih cantik
Potong dan kikir. Potong lurus kuku jari kaki Anda dan kikir ujung kuku yang tajam namun jangan membuat bentuk melingkar karena hal ini dapat menyebabkan kuku untuk tumbuh ke arah kulit sekitarnya,” ingat Dr. Graf.

Percantik kulit. Buang kapalan dan gosok dengan batu apung, kemudian oleskan scrub penghalus kaki, saran Julie Serquinia, pemilik salon kuku Paint Shop Beverly Hills.

Rendam. Dorong kembali kutikula Anda dengan handuk pembasuh yang sudah dibasahi, dan gosok dengan dengan pelembap dan minyak kutikula, biarkan keduanya meresap dalam satu atau dua menit. Bersihkan sisa-sisa minyak yang tertinggal.

Cat kuku. Oleskan lapisan dasar dan dua lapis cat kuku. Warna seperti merah muda cerah dan ungu sangat cocok untuk memberikan warna cerah.

10 Masalah Tubuh Pria yang Bikin Wanita Jengkel


Yahoo! meminta para anggota grup The Thread di Facebook untuk berbagi cerita mengenai isu perawatan para pria yang paling menjengkelkan bagi wanita. Jawabannya mirip satu dengan yang lain. Satu orang bahkan meminta agar seluruh komentar ditulis besar-besar dan dipasang di baliho supaya para pria dapat melihatnya.

Mari kita lihat apa saja kebiasaan yang bikin jengkel itu:

1. Kuku jari kaki yang panjang dan kotor
Salah seorang anggota kami menyebutnya dengan “kaki Hobbit”. Para pria memang tidak perlu sampai pedikur, namun jangan pernah membiarkan kuku jari kaki kotor.

2. Rambut yang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya
Bulu hidung merupakan keluhan yang paling banyak disebut, diikuti dengan bulu telinga. “Apa susahnya sih membeli gunting dan cermin?” kata salah seorang anggota. Sayang kami tidak punya jawabannya.

3. Mulut
Ini termasuk hal yang sangat mendasar. Kita semua menyikat gigi, membersihkan sela-sela gigi, memutihkan gigi, namun beberapa pria berpikir bahwa “mulut menjijikkan” bukan masalah.

4. Bau badan
Ini dapat disebabkan oleh jarang mandi atau tidak menggunakan deodoran. Ini juga berhubungan dengan poin ketiga.

5. Alis bermasalah
Alis pria dapat dikatakan bermasalah jika terlalu lebat atau terlalu rapi karena sengaja dicabut. Para wanita tidak mau berhubungan dengan manusia goa, tapi juga tidak mau para pria memiliki bentuk alis yang lebih rapi dari alis wanita.

6. Terlalu banyak menggunakan cologne
Jika apa yang disentuh sang pria menjadi harum, termasuk tempat penyimpanan obat, itu perlu ditangani dengan sesegera mungkin.

7. Mencukur habis bulu
Siapa yang mau berhubungan dengan pria yang terlihat seperti bayi yang baru lahir?
8. Tumit kering dan pecah-pecah
Apa susahnya sih bagi para pria untuk mengoleskan sedikit pelembap di area itu?

9. Rambut kaku
Kalau rambut para pria sekeras pintu mobil, mereka harus berpikir untuk membeli produk perawatan rambut. Bahkan pintu mobil zaman sekarang tidak sekeras mobil zaman Flinstones.

10. Membiarkan komedo hitam pada wajah
Semua orang memiliki jerawat, terutama saat cuaca sedang sangat panas dan membuat sering berkeringat. Namun untuk masalah bintik atau komedo hitam yang ada di wajah, akan baik sekali bagi pria untuk rutin melakukan perawatan wajah.

Disadur  dari Yahoo! News
 Oleh :

Rabu, 14 September 2011

Different Between Us


"Aku sebel banget sama kamu. Kamu tuh jadi orang kok gak peka, gak sensitif, gak responsif. Kamu pikir baik-baik omongan kamu yang nyakitin perasaanku"...tuuttt ttuutt ttuutttt. Telepon langsung terputus.

Semalam memang terjadi pertengkaran lagi dengan dia. Setelah setengah hari sempat redam perasaan marahku kepadanya. Setelah 2 hari yang lalu, dari hari minggu kami berantem. Siapa yang salah, dia yang gak ngertiin aku atau aku yang terlalu egois?

Pertengkaran semalam, karena gara- gara dia bilang "ya udah lah, tahun baru kamu gak usah balik ke Semarang. Ntar kamu capek lagi." Sebenarnya dia ngerti gak sih, kalau pas tahun baru nanti aku ingin sama dia. So, kenapa dia harus ngomong kayak gitu. Capek gak capek, buat aku yang penting ketemu sama dia. Cuma ketemu aja, gak lama pun gak apa- apa. Cuma itu yang aku mau "ketemu". Aku gak minta yang lain.

Tapi kenapa dia gak ngerti itu semua. Dia masih aja keukeuh biar aku gak ke Semarang. Dia sempet ngomong juga di tilpun kalau dia udah ada acara pas tahun baru itu. Apa karena itu aku gak boleh ke Semarang. 

Seperti kemarin, malam minggu yang  lalu. Sebelumnya dia bilang mau malming ma aku (meski cuma di tilpun soalnya kami LDR). Tapi ternyata dia pergi sama teman- temannya. Alasannya dia mau ambil uang di tempat temennya. Oke lah gpp. So far so good lah. Pas hari minggu paginya, aku tilpunan ama dia dan dia bilang gak jadi ambil uang karena temennya inilah itulah. Terlalu banyak alesan.Aku bunkannya membatasi dia. Terserah dia mau ngapain ajah. Tapi yang aku mau, gak perlu bikin alesan yang macam- macam. Kalau emang mau keluar sama temen- temennya ya silakan. Aku gak suka terlalu banyak alesan.

Nah pada minggu malamnya, aku tilpun dia lagi. Baru saja tilpunku diangkat, dia langsung bilang mau makan dulu sama temen kost nya. Bukan masalah makannya yang aku permasalahin. Mbok iya sih, aku baru tilpun setelah seharian dia gak ada sms aku kok kayak gitu. Akhirnya kami berantem lagi. Karena emosi aku langsung ganti nomor HP. 

Hari senin malam sekitar pukul 7, aku pasang kembali nomor HP ku yang lama. Berharap dia sms aku. Berharap dia cemas memikirkanku. Dan ternyata, harapan tinggal harapan doang. 1,2,3 sampai 7 sms masuk ke HP ku. 6 sms adalah sms dari dia kemarin malam (sebenarnya dia kirim 3 sms karena sms yg dikirim double jadi 6) dan 1 sms dia hari itu pukul 5 sore yang cuma tanyain "HP kamu matiin yah?". Dan gak ada sms lain. Bagus yah. Makin sakitlah hatiku. 1 jam kemudian, 1 sms masuk. Aku berharap dia yang sms, ternyata temanku. Dan begitu berulang- ulang setiap ada sms aku selalu berharap itu dari dia.Ternyata gak ada sama sekali sms dari dia. Ada satu sms pemberitahuan dari provider kalau dia tadi missed call nomerku.

Aku tunggu sampai jam 11 malam ternyata dia juga gak ada sms. Makin gedek hatiku. Karena aku udah gak tahan, aku tilpun lah dia. Seperti malam sebelumnya, saat aku baru saja tilpun dia langsung dia sepertinya sibuk dengan teman- teman kost nya. Ya sudah, karena aku emosi banget aku matiin saja tilpunnya. Kemudian dia sms. Dan pertengkaran itu terjadi di sms. Yang bikin aku tambah jengkel, dia tahu kalau aku marah kenapa dia gak ada sms atau tilpun aku? Alesan dia biar aku tenang dulu. Gimana aku bisa tenang kalau yang sebenarnya aku  inginkan itu dia hubungi aku,  dia khawatir dengan ku. Bukannya cuek seperti itu. Dia yang gak peduliin aku. Dia yang  gak perhatiin aku. Tapi dia gak pernah ngerti, kalau aku sangat mencintai dia. Aku ingin mendapatkan perhatian dari dia. Kalau aku gak cinta sama dia, ya masa bodohlah dia mau peduli atau  gak sama aku. Aku peduli sama dia. I would die for you, but you won't do the same. Seperti itulah istilahnya. Hubungan ini terasa tandus dan kering.

Besoknya dia sms aku dan aku pun mencoba untuk melupakan semua masalah yang ada. Ok. Aku bisa. Malam itu juga aku tilpun dia seperti biasanya. Dan akhirnya kami membahas tentang tahun baru. Dan dia menolakku untuk mengunjungi di Semarang secara halus. Okay, kalau itu mau kamu. Aku sudah mau berkorban, aku yang datang untuk kamu. Just for you baby. Tapi apa tanggapan kamu? Kamu nolak aku cong. Blagu banget. Ok. Jangan harap kamu ketemu aku lagi. Semua bisa kamu rubah kalau kamu bisa meluluhkan hatiku, melunakkan hatiku.Cobalah, itupun kalau kamu mau mencoba. Kalau kamu tidak mau mencoba  ya monggo. Aku hanya bisa doakan kamu mendapatkan yang terbaik. 

Jauh dari pertengkaran yang selama ini terjadi, aku sangat menyayanginya. Tulus, benar- benar tulus. Aku ingin dia mengerti aku dan aku juga ingin mengerti dia. Tapi kamu selalu saja bentrok, selalu saja misunderstanding. Ada yang salah pada diriku atau dirinya? Atau aku seharusnya bukan untuk menjadi kekasihnya? Aku gak bisa buat dia bahagia dan dia juga gak bisa buat aku bahagia. Yang ada cuma cekcok dan cekcok terus. 

Aku harap kalau kamu masih menginginkanku, please perjuangkan aku. Aku juga akan berjuang untuk kamu. Kalau tidak, sudahi sampai disini saja.Aku akan mundur perlahan secara pasti. Aku gak mau sampai harus ada yang terluka dan menderita.Different between us. Mungkin itu yang menyebabkan kita tidak sejalan.

Dari yang selalu mencintai dia - - - <3

Rabu, 07 September 2011

I Love my Boys


Berawal dari ketidaksengajaan. Lambat laun menjadi rasa sayang yang tidak akan pernah ada ujungnya. Ya, begitulah rasa kasih sayang ku kepada "Yudha Setya Nugraha" . Yang kini menjadi belahan hatiku. Sekejap saja aku tak bisa memalingkan pikiran dan perasaanku darinya. Walau kadang bibir ini selalu berucap "aku ingin kita berpisah" disaat rasa-rasa yang selalu muncul dan dengan sekonyong-konyong sangat menyiksaku. Karena hatiku sebenarnya tidak ingin itu terjadi.

Inilah kisahku bersamanya. Dari awal, sekarang dan selamanya.

Bermula dari facebook baruku. Ini bukan lagunya Gigi lho ya. Ini benar-benar berawal dari facebook baruku. Aku membuat facebook baru karena aku lupa alamat facebook lamaku. Beruntung aku tidak mensetting peraturan privasi di facebook lamaku, jadi aku bisa added teman- teman di facebook lama ke facebook baruku. Begitu pun dengan akun facebook yang bernama "Yudha Setya Nugraha" , aku tidak sengaja meng-add-nya.

Saat itu __aku masih ingat betul__ waktu aku habis nonton sama teman- teman ku, ada sms masuk. Nomor tak dikenal. Lalu aku balas "sapa yach" . Lalu dia menjawab bahwa dia bernama Yudha dan tahu nomor HP ku dari facebook ku. Yah, dulu aku memang suka mencantumkan nomor HP ku secara gamblang dan jelas __emang tujuannya biar pada sms__ di facebookku. Tapi sms dia pertama nyebelin banget. Aku jadinya ilfil sama dia dan alhasil setiap dia sms aku selalu jutekin dia. Bbbeuhhh, meskipun udah aku jutekin dan segala macemin dengan omonganku yang kasar tapi dia gak menyerah cuyyy. Dia masih tetep sms aku. Lama kelamaan aku terbiasa juga dengan makhluk yang satu ini. Dan ternyata dia teman curhat yang menyenangkan. Kami sempat lose contact selama kurang lebih 3bulan.

Pada tanggal 28 Januari 2010, saat aku lagi online facebook. Aku lihat facebook dia dan ternyata dia lagi ulang tahun. Aku ucapin ajah lewat fecebook dan tentunya aku sms dia. Nah dari situ kami muali contact- contactan lagi. Tapi aku gak terlalu sering contact dia soalnya aku lihat dia sudah punya pacar, mungkin yah semenjak dia lose contact denganku beberapa bulan yang lalu.

Pada akhir bulan februari 2010, aku pulang ke Pati __kampung halamanku.red__ . Aku waktu itu udah kerja di Serang. Pada tanggal 26 Februari 2010 tepatnya hari jum'at, aku janjian untuk ketemuan sama dia. Yah, cuma sekedar ketemuan gak ada maksud lain.

Saat janjian ketemuan, kami belum tahu mau ketemuan dimana. Dan akhirnya aku putuskan supaya dia menjemputku di depan Apotik Sehati di kotaku. Setelah itu, dia mengajakku ke cafe steak. Dan di situ, dia mualai berceloteh ria. Aku hanya melihatnya saja. Orangnya agak alay dan atau mungkin itu cara dia membuat orang yang baru dikenalnya agar lebih akrab. I don't know. Tapi aku gak masalah dengan itu semuanya. No problemo.

Malam harinya, seusai kami pulang ketemuan dia meneleponku. Dia mengajakku jalan besok. Kemana? Kami gak punya tujuan. Dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke Pantai Kartini di Rembang. Nge-date? Noooooo. Aku gak beranggapan demikian. Biasa sajalah pergi sama teman. Tapi aku gak tahu bagaimana dia menganggapnya. Hhhum dan malam harinya aku diajak ke rumahnya. Yepz. Dikenalin sama saudara- saudaranya. Weeewww. Ya, lebih baik begitu.

Dan malam harinya di sabtu malam menjelang hari minggu fajar, dia menelepon ku lagi. Dan akhirnyaaa.....Diaa..me..me..nemmm...emmm..emmm...bakkk...kuuu?? Whatttttttttt? Secepat inikah dan seberani inikah dia menyatakan perasaannya kepada cewek yang baru dia kenal? Aku sempat ragu untuk mengucapkan kata "iya". Karena aku gak punya perasaan apa- apa sama dia. TIDAK ADA sama sekali. Just friends. Tapi kemudian aku berfikir. Gak apa- apalah , aku terima saja. Ntar juga dia sama kayak yang lain. Kalau udah gak suka sama aku pasti ngajakin putus. Dan sobat, sebenarnya saat itu aku baru saja diputusin sama pacarku. Benar- benar baru, persis kayak tai ayam yang baru keluar. hheee maaf, jorok!! pisss v^_^. Hatiku pun labil, terguncang hebat, luluh lantak, dan kesepian pastinya.

Kemudian Yudha datang, seseorang yang sebenarnya gak aku harapkan dia mengucapkan kata cinta untukku. Tapi dia datang membawa bertriliun-triliun cinta untukku (wuiiihhhh.....alay beuddd). Dengan berbagai pertimbangan, lalu aku bilang iya. Nah, pas tanggal 28 Februari 2010 kami resmi jadian. Tapi awalnya aku gak merasa kalau kami pacaran. Kenapa? Yah, secara aku gak ada perasaan apa- apa sama dia. Tetapi lama kelamaan dia membuatku jatuh cinta bukan dengan raganya tapi dengan caranya, sikapnya, sifatnya. Yang selalu berhasil membuatku mempunyai rasa kangen apabila sehari saja tidak contact dengannya. Itulah hebatnya pacarku. Menurutku, dia beda dari yang lain. Biar sajalah, orang lain bilang kami pasangan aneh. Gak apa- apa. Yang penting aku merasa nyaman dengan dia. Titik. Rasa aman dan nyaman itulah yang membuat suatu hubungan bisa langgeng. Kalau saja cuma mengandalkan cinta, dan ketika cinta itu pergi ya selesai sudah la h cinta itu.

 Yudha Setya Nugraha, pacarku. Kugantungkan berjuta- juta harapanku kepadanya. Aku sangat mencintainya. Mencintai dia apa adanya, dengan setulus hatiku, dengan segenap jiwa ragaku. Kekasih yang sangat amat aku sayangi, yang aku jaga hatinya.

Sekarang hubunganku dengannya sudah berjalan selam 1 tahun lebih 6 bulan. Perjalanan cinta kami gak selalu mulus. Penuh belokan, tanjakan, jalan berlobang, kerikil- kerikil tajam, kubangan becek gak ada ojek (emang jalanan di Indonesia buggg....) tapi alhamdulillah ya, gak bikin kami celaka. Malah bikin kami saling berpelukan dengan erat dan semoga tak terpisahkan, disatukan oleh tali pernikahan yang sah (aminnnn ya Allah). Mempunyai anak- anak yang lucu, menjadi keluarga kecil yang sakinah, mawadah, warohmah, saling mencintai, mempercayai, menjaga kesetiaan, memahami satu sama lain sampai akhir hayat di kandung badan. Weewww..kok ngelantur sie... (papah, kalau kamu baca artikel ini jangan ketawa. ini bener- bener dari lubuk hatiku yang paling dalam...hheee ...ccciee ciiee )


I Love You my Boys. Now and Forever.
Yudha - Ninik
my lovely boy 'yudha setya nugraha'

                                                                       














Minggu, 21 Agustus 2011

G.R.E.N.A.D.E

Easy come, easy go
That’s just how you live, oh
Take, take, take it all,
But you never give
Should of known you was trouble from the first kiss, Had your eyes wide open -
Why were they open?
Gave you all I had
And you tossed it in the trash
You tossed it in the trash, you did
To give me all your love is all I ever asked, Cause what you don’t understand is
I’d catch a grenade for ya (yeah, yeah, yeah)
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same
No, no, no, no
Black, black, black and blue beat me till I’m numb Tell the devil I said “hey” when you get back to where you’re from
Mad woman, bad woman,
That’s just what you are, yeah,
You’ll smile in my face then rip the breaks out my car
Gave you all I had

And you tossed it in the trash
You tossed it in the trash, yes you did
To give me all your love is all I ever asked Cause what you don’t understand is
I’d catch a grenade for ya (yeah, yeah, yeah)
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same
If my body was on fire, ooh You’ d watch me burn down in flames You said you loved me you’re a liar Cause you never, ever, ever did baby…
But darling I’ll still catch a grenade for ya
Throw my hand on a blade for ya (yeah, yeah, yeah)
I’d jump in front of a train for ya (yeah, yeah , yeah)
You know I’d do anything for ya (yeah, yeah, yeah) Oh, oh
I would go through all this pain, Take a bullet straight through my brain,
Yes, I would die for ya baby ; But you won’t do the same.
No, you won’t do the same,
You wouldn’t do the same,
Ooh, you’ll never do the same,
No, no, no, no


Singer : Bruno Mars



by: